Ketika seorang pemalu
seperti saya mencoba berbicara mengenai “Hakikat Cinta” dan menuangkannya di dalam tulisan ya
beginilah jadinya silakan dibaca aja ya. Sebenernya mah belom cocok ngomongin
hal ini :p, tapi gatau kenapa tiba-tiba kepikiran untuk nulis dan kebawa ke tema
ini haha, ya walaupun sebelumnya saya sempet baca tulisan yang mengangkat tema
seperti ini sih :D, tapi yasudah enjoy guys.
...................................
Ketika kita mencintai seseorang, kita berusaha untuk
bersama dia dan berharap dia juga mempunyai perasaan yang sama seperti yg kita
rasakan, maka kita dihadapkan dengan pertanyaan dan pendapat dari lingkungan seperti ini:
"Kok
lu mau sih sama dia?"
"You
deserve better.."
"lu
tuh gak bakal bahagia sama dia."
"You’re nothing to him."
Mendengar perkataan itu mungkin kita terpengaruh, lalu menyerah memperjuangkan perasaan yang kita miliki kepada orang yg kita cinta. Kita berpikir bahwa mungkin pendapat mereka benar, sehingga keputusan kita untuk mundur dan tidak memperjuangkannya akan sangat didukung oleh mereka.
Namun, apakah menurut kalian itu merupakan hakikat cinta
yg sebenarnya? Menurut seorang pemalu seperti saya, hakikat mencintai itu bukan
mereka yang merasakan, bukan mereka juga yang menjalaninya, tapi kita yaaa kita
yg melakukannya. Jadi, kita seharusnya yg berhak memutuskan, bukan mereka.
Hakikat mencintai itu untuk merasa bahagia, bukan untuk terlihat bahagia, itu! *GayaPakMarioTeguh* hehe
Maksudnya merasa bahagia dan bukan terlihat bahagia itu
apa mas?
Oke jadi gini...
yang harus dilakukan untuk memperjuangkan perasaan kita
dan berorientasi kepada hakikat mencintai yg saya maksud diatas adalah kita
harus memperjuangkan hati si dia, bukan hati lingkungan kita. Menikmati
pengorbanan, bukan memaksakan pengorbanan. Intinya Kita yg merasakan kebahagian
itu, bukan seakan2 terlihat bahagia di depan mereka semua.
Jika kita sudah paham akan hal-hal seperti itu, artinya
kita sudah tahu apa yg kita butuhkan. Akan selalu ada orang yang lebih baik
dalam segala hal, tapi belum tentu mereka bisa jadi pasangan yang lebih baik
dari yg kita cintai. Jika kita mencari orang yg sempurna sama saja seperti kita
mencari yg tidak ada, ngapain? Buang-buang waktu kan. Terkadang segala
kelebihan mereka hanya jadi bahan ketertarikan sesaat saja, ya hanya sesaat.
Karena menurut saya mencintai berdasarkan kebutuhan itu lebih indah. Berbeda
dengan mencintai berdasarkan kemauan yang penuh tekanan, apalagi jika mencintai
berdasarkan orang lain (maksudnya pilihan orang lain). Segala hal yang kita
lakukan, akan berdasarkan penilaian orang lain.
Lebih baik kita mencintai orang yang kita butuhkan,
dibanding mencintai orang yg kita mau. Kita bisa mulai bosan dengan apa yg kita
mau, tapi kita gak akan lepas dari orang yg kita butuhkan. Walaupun menurut
saya bosan dalam hubungan itu sangat aneh dan tidak masuk akal, bosan seperti
apa yg mereka maksud? Entahlah.
Jadi
sobat… silakan mencintai berdasarkan keputusanmu
sendiri bukan orang lain, biarkan orang lain berkomentar karena komentar dari
mereka akan membuatmu menjadi lebih baik apabila tidak mudah terpengaruh.
Silakan
mencintai siapapun, yang penting kalian bahagia dan nyaman. Jangan biarkan
pendapat lingkungan, menjadi sebuah sandungan. Yang penting kalian mampu
merasakan kebahagiaan.
kadang jika kita mencintai seorang kita sering terlihat
bodoh karena memang benar cinta itu tanpa logika, semakin kamu terlihat jatuh
cinta maka kamu akan terlihat semakin gila. *eh gila yg positive ya:D* emang
ada mas? Adain aja, yaya!
Biarkan orang lain berkata apa, kita ya kita ( aku dan
kamu, bukan orang lain).
Biarkan
orang lain menganggap kalian tak punya malu, asal orang yang kalian cinta
bisa terharu karena cinta tulus yg kalian coba berikan *agak lebay ya
haha gapapa bodo*. Karena cinta akan menciptakan refleksi pada
diri sendiri. Rasa yang kamu ciptakan untuk si dia, nantinya rasa itu akan kembali
kepada dirimu juga.
Jangan pernah menanggung beban atas ambisi orang lain yg selalu mengomentari hubunganmu. Biarkan saja otak dan mulut mereka bersatu untuk terus berkomentar tentangmu, jadikan komentar2 itu sebagai masukan buat hubungan kalian menjadi lebih baik. Seperti manusia yg selalu mengecam api, namun mereka tidak sadar bahwa api adalah sebuat kebutuhan yg murni.
Jangan pernah menanggung beban atas ambisi orang lain yg selalu mengomentari hubunganmu. Biarkan saja otak dan mulut mereka bersatu untuk terus berkomentar tentangmu, jadikan komentar2 itu sebagai masukan buat hubungan kalian menjadi lebih baik. Seperti manusia yg selalu mengecam api, namun mereka tidak sadar bahwa api adalah sebuat kebutuhan yg murni.
“Mencintailah untuk merasa bahagia, bukan untuk terlihat
bahagia”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar